GARANSI SAPI SEHAT CIPELANGFARM :

1. Sapi dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan)
2. Sapi diberikan KALUNG SEHAT tanda lulus uji kesehatan.
3. Sapi bisa dikembalikan/ditukar jika sampai ke-pembeli tidak dalam keadaan SEHAT.

Jumat, 09 November 2012

PAKAN HIJAUAN UNTUK SAPI QURBAN PROBLEMATIKANYA 1


Republished by  Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013
Produksi peternakan merupakan gabungan antara genetik (sifat
kebakaan/keturunan) dan lingkungan yang antara lain adalah pakan.
Para ahli peternakan berpendapat bahwa persentase biaya pakan cukup
besar diperhitungkan dari total biaya produksi, walaupun besarnya
bervariasi tergantung dari ternak yang diusahakan apakah ternak
unggas (ayam atau itik), ruminansia besar (sapi potong, sapi perah,
atau kerbau), atau ternak ruminasia kecil (domba atau kambing).
Variasi besarnya persentase biaya pakan ini tergantung pada besarnya
harga bibit.
Sebelum membicarakan pakan (feed) perkenankanlah saya
membahas selintas apa yang dimaksud dengan bahan pakan
(feedstuffs). Bahan pakan yang juga disebut bahan makanan ternak
adalah segala sesuatu yang dapat dimakan hewan atau ternak, dapat
dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak
yang memakannya (Tillman et al., 1998; Lubis, 1992). Menurut Lubis
(1992), berdasarkan asalnya bahan pakan dapat dibedakan menjadi
dua: 1. bahan pakan yang berasal dari tanaman misalnya: hijauan
pakan (forages), hasil sisa tanaman pertanian (jerami), bebijian, dan
hasil samping industri pertanian. 2. bahan pakan yang berasal dari
hewan dan ikan. Kualitas bahan pakan ditentukan oleh kandungan
nutriennya atau komposisi kimianya, disamping dipengaruhi pula ada
tidak atau besar kecilnya anti kualitas atau anti nutrisi pada bahan
pakan tersebut (Soejono et al., 2002)
 Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013
Berdasarkan sifat karakteristik fisik dan kimia, serta penggunaannya
secara internasional bahan pakan dibagi menjadi delapan kelas:
1. Hijauan kering dan jerami, 2. Pasture, tanaman padangan, hijaun
segar (forages), 3. Silase (silage), 4. Sumber energi, 5. Sumber protein,
6. Sumber mineral, 7. Sumber vitamin, 8. Aditif (Harris et al., 1972).
Secara konvensional bahan pakan dibedakan menjadi lima kelas: 1.
Pakan berserat sumber energi (carbonaceous roughages), 2. Pakan
berserat sumber protein (proteinaceous roughages), 3. Pakan
konsentrat sumber energi (carbonaceous concentrates), 4. Pakan
konsentrat sumber protein (proteinaceous concentrates), 5. Bahan
tambahan (additive materials), (Jurgens, 1974). Berdasarkan tingkat

Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013

kecepatan degradasi dalam rumen bahan pakan konsentrat dibedakan
menjadi empat yaitu: 1. Konsentrat sumber energi terdegradasi lambat,
2. Konsentrat sumber energi terdegradasi cepat, 3. Konsentrat sumber
protein terdegradasi lambat, dan 4. Konsentrat sumber protein
terdegradasi cepat (Utomo, et al., 1999).
Klasifikasi bahan pakan baik secara internasional maupun secara
konvensional diperlukan dalam menyusun ransum yang serasi,
sedangkan klasifikasi berdasarkan tingkat kecepatan degradasi dalam
rumen diperlukan dalam menyusun ransum ruminansia yang memperhitungkan
sinkronisasi ketersediaan nutrien untuk sintesis protein
mikroba dan pemanfaatan nutrien secara langsung oleh ternak. Keberadaan
mikroba dalam retikulo rumen dan kecepatan perkembangbiakannya
sangat menguntungkan karena dapat digunakan sebagai
sumber protein bagi ternak inangnya. Komponen asam amino protein
mikroba sangat konstan (Storm dan Orskov, 1983), 15% protein
mikroba ditemukan dalam bentuk asam nukleat, kandungan AA
esensial relatif seimbang (Le Henaff, 1991).
Kandungan protein
mikroba rumen sekitar 65% dengan kecernaan nyata bervariasi antara
75-85% (Storm dan Orskov, 1983; Verite dan Peyraud., 1988), antara
74-91% dengan nilai biologis sekitar 80% ( Tillman et al., 1998).
Pembangunan peternakan di Indonesia dihadapkan pada beberapa
problema antara lain: 1. Penyediaan pakan yang tidak kontinyu
sepanjang tahun, 2. Kualitas bahan pakan yang variatif, 3. Polusi
lingkungan.
Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013

Ketersediaan bahan pakan di Indonesia (daerah tropik) terutama
untuk ternak ruminansia yang berupa hijauan sangat fluktuatif
tergantung pada musim. Pada musim hujan hijauan pakan sebagai
pakan utama ternak ruminansia melimpah sedangkan pada musim
kemarau sangat terbatas sampai tidak ada produksi sama sekali
tergantung pada lamanya musim kemarau. Kekurangan hijauan pakan
ini dipengaruhi kebijakan pemerintah yang lebih memprioritaskan
produksi pangan daripada pakan dan keperluan lain. Lahan subur
dengan irigrasi tekhnis di daerah padat penduduk diprioritaskan untuk
produksi pangan, sedangkan untuk produksi hijauan pakan digunakan
tanah yang tidak subur (margin). Akibat dari kebijakan ini padang
rumput semakin berkurang, produksi pakan hijauan menjadi sangat
rendah, sehingga berakibat langsung pada produktivitas ternak

Republished by  Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013

terutama daging dan susu. Dipandang dari fungsinya, padang rumput
dapat digunakan untuk mencegah erosi asal dikelola dengan baik,
meskipun kemampuan untuk mencegah erosi masih di bawah tanaman
legume dan hutan (Reksohadiprodjo, 1985).
Pakan ternak ruminansia dibedakan menjadi pakan basal yang
berupa hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan berasal dari bahan pakan
klas 1, 2, dan 3, yang dapat berupa hasil sisa tanaman pertanian,
rumput, daun legume (kacang-kacangan), dan hijaun lain yang semua
dapat diberikan dalam keadaan segar, kering, atau silage. Berdasarkan
cara pengelolaaannya rumput dibedakan menjadi rumput lapangan
(native grass) dan rumput budidaya (culture). Rumput lapangan
diambil dari pematang sawah, pinggir jalan, atau kebun yang tidak
diusahakan secara khusus. sehingga kualitasnya tidak menentu,
produktivitasnyapun rendah. Rumput budidaya dipotong dari rumput
yang dibudidayakan atau dikelola khusus sebagai penghasil pakan
hijauan (rumput kolonjono, rumput gajah, rumput raja, dll). Selain
berupa rumput dapat juga berupa legume menjalar (centro, siratro,
peuro dll), atau legume pohon (lamtoro, gliriside, turi, dll).
Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013

Berdasarkan kecepatan fotosintesisnya, rumput dibedakan
menjadi dua jalur (pathway) fotosintesis yaitu C4 (rumput tropik) dan
C3 (rumput sub tropik dan legume). Rumput tropik sangat efisien
menggunakan sinar matahari untuk fotosintesisnya dibandingkan
rumput sub tropik dan legume (Humprheys, 1981; Crowder dan
Chheda, 1982; Wilson, 1991). Akibat dari efisiensi fotosintesis pada
C4, tanaman akan cepat tumbuh dan cepat pula menjadi tua, sehingga
kualitasnya lebih rendah daripada C3 yang tumbuh lebih lambat.
Menurut Wilson (1991) kualitas C4 lebih rendah daripada C3 yang
ditandai oleh lebih tebalnya dinding sel (57 vs 43%) dan lebih
rendahnya kecernaan bahan kering (61 vs 72%).
Republished by  Cipelang Farm, penyedia Sapi Qurban 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEDIA SAPI QURBAN TIMBANG HIDUP
+ Pembeli lebih UNTUNG & ADIL
+ Transaksi lebih RIIL & PRESISI
+ Hewan Lebih SEHAT & FRESH karena dikirim langsung dari Peternakan.

Trend Sapi Qurban 2014

Trend Sapi Qurban 2014
Sapi Qurban Jenis Simmetal 650KG

Trend Sapi Qurban 2014

Trend Sapi Qurban 2014
sapi qurban jenis simmetal berat 380kg

SAPI QURBAN SEHAT DAN SYAR'I


JENIS SAPI: PO, LIMOSIN, SIMETAL, JAWA, BALI, PEGON.


kontak :

0815-9080-785 (CALL/SMS/WA)

0812-8435-6162 (SMS/CALL)

0856-9233-4143 (CALL/SMS/WA)
BBM : 75fae2a6

email : cipelangfarm@gmail.com

Lokasi Kandang :

Jl. Balai Embrio Ternak (BET) Kp.Pasir Bogor Desa Cipelang Kec.Sijeruk Bogor


KLIK : PETA RUTE



STOCK SAPI QURBAN 2015

Silahkan KLIK !!!

SAPI STANDAR HARGA 14 Jt/ekor

SAPI SEDANG 300-400KG

SAPI SUPER 400-800KG

SAPI PREMIUM 800-1500KG