Pengantar
- Pennisetum purpureum Schumach.Nama daerah: Elephant grass, napier grass (Inggris), Herbe d’éléphant, fausse canne à sucre (Prancis), Rumput Gajah (Indonesia, Malaysia), Buntot-pusa (Tagalog, F
ilipina), Handalawi (Bokil), Lagoli (Bagobo), Ya-nepia (Thailand), Co’ duôi voi (Vietnam), pasto elefante (Spanyol)
Asal-usul dan persebaran geografi: Berasal dari Afrika tropika, kemudian menyebar dan diperkenalkan ke daerah daerah tropika di dunia, dan tumbuh alami di seluruh Asia Tenggara yang bercurah hujan melebihi 1.000 mm dan tidak ada musim panas yang panjang. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai silangan sehingga menghasilkan banyak kultivar, terutama di Amerika, Philippine dan India.
Rumput gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae ) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak (Ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput ini biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik.
Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan tanaman hijauan utama pakan ternak. Penanaman dan introduksi nya dianjurkan oleh banyak pihak.
CIPELANG FARM PENYEDIA SAPI QURBAN 2014
Deskripsi dan Sifat Rumput Gajah
Nilai pakan rumput gajah dipengaruhi oleh perbandingan (rasio) jumlah daun terhadap batang dan umurnya. Kandungan nitrogen dari hasil panen yang diadakan secara teratur berkisar antara 2-4% Protein Kasar (CP; Crude Protein) selalu diatas 7% untuk varietas Taiwan, semakin tua CP semakin menurun)
Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN) diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hingga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras) kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air.
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing.
CIPELANG FARM PENYEDIA SAPI QURBAN 2014
Rumput gajah merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun kelangsungan hidup serbuk sari sangat kurang sehingga menjadi penyebab utama dari penentuan biji yang lazimnya buruk. Disamping itu, kecambahnya lemah dan lambat. Oleh karenanya rumput ini secara umum ditanam dan diperbanyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi yang baik, bibit vegetatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan.
Rumput gajah ditanam pada lingkungan hawa panas yang lembab, tetapi tahan terhadap musim panas yang cukup tinggi dan dapat tumbuh dalam keadaan yang tidak seberapa dingin. Rumput ini juga dapat tumbuh dan beradaptasi pada berbagai macam tanah meskipun hasilnya akan berbeda. Akan tetapi rumput ini tidak tahan hidup di daerah hujan yang terus menerus. Secara alamiah rumput ini dapat dijumpai terutama di sepanjang pinggiran hutan.
Perkembang biakan vegetatif dilakukan baik dengan cara membagi rumpun akar dan bonggol maupun dengan stek batang (minimal 3 ruas, 2 ruas terbenam di tanah). Hal ini dapat dilakukan dengan tangan atau dengan peralatan seperti yang dilakukan pada penanaman tebu. Jarak antar barisan berkisar antara 50 – 200 cm. di daerah yang lebih kering jaraknya lebih lebar. Jarak dalam barisan bervariasi mulai dari 50 – 100 cm. penanaman yang dicampur dengan tanaman lain semisal ubi kayu dan pisang sering dilakukan di kebun rumah.
Untuk mendapatkan hasil dan ketahanan tinggi, rumput ini ditanam dengan pengairan yang teratur dan pemupukan yang cukup. Pemupukan yang banyak diterapkan biasanya bila rumput sering dipotong / dipanen.
Kandungan nutrien setiap ton bahan kering adalah N:10-30 kg; P:2-3 kg; K:30-50 kg; Ca:3-6 kg; Mg dan S:2-3 kg. dengan hasil bahan kering tiap tahun 20-40 ton/Ha, karenanya banyak zat diserap dari tanah. Jika tidak dipupuk hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume), namun tetap dapat dikombinasikan dengan baik.
CIPELANG FARM PENYEDIA SAPI QURBAN 2014
Penyakit yang biasa menyerang yaitu kutu Helminthosporium sacchari. Tindakan yang paling baik untuk mencegahnya adalah dengan menggunakan kultivar yang tahan penyakit tersebut. Namun demikian secara umum kami tidak menemukan serangan hama pada rumput gajah yang ditanam. Kebanyakan hanya merupakan serangan belalang dan ulat yang masih bisa di tolerir.
Rumput gajah dapat dipanen sepanjang tahun. Biasanya rumput ini diberikan dalam bentuk segar, tetapi dapat juga diawetkan sebagai silase. Hasil bahan kering setiap tahun diharapkan berkisar 2 – 10 ton/hektar untuk tanaman yang tidak dipupuk atau dengan pupuk yang sedikit, tetapi yang menggunakan banyak pupuk N dan P hasilnya berkisar antara 6 – 40 ton/hektar.
Prospek rumput gajah cukup baik bila dilakukan pemupukan yang baik pula. Dengan memanen pada pertumbuhan yang masih muda atau dengan menggunakan kultivar yang baik akan mencapai nilai pakan yang tinggi. Keuntungan dari jenis ini adalah kemampuannya berproduksi, dapat ditanam dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat diusahakan secara mekanis atau juga untuk pertanian/peternakan skala kecil.
Hasil Pengamatan
Kami telah mencoba menanam rumput ini di berbagai tempat, baik di daerah pesisir pantai selatan pada ketinggian berkisar 0 – 200 m dpl, maupun di home base Manglayang Farm pada ketinggian 900 – 1100 m dpl. Dengan berbagai kondisi tanah / alam dan perlakuan yang berbeda. Hasil yang didapat pun berbeda beda tentunya .
Yang menarik, di Indonesia ternyata ada lebih dari 1 jenis rumput gajah, apa saja ?
Jenis Kultivar di Indonesia
Sekurangnya menurut pengetahuan kami berdasarkan obrolan dengan rekan di BIB Lembang, ada empat kultivar yang ada di Indonesia. Rumput gajah semuanya merupakan introduksi dan bukan jenis rumput lokal.
Kultivar rumput gajah tersebut adalah King Grass (P. purpureum cv. King Grass), Taiwan (P. purpureum cv. Taiwan), Hawaii (P. purpureum cv. Hawaii) dan Africa (P. purpureum cv. Africa). Namun karena memang bentuknya yang satu sama lain sangat mirip, agak sulit membedakannya (setidaknya bagi mata awam seperti kami).
Namun demikian ada sedikit panduan yang diberikan oleh rekan di BIB Lembang untuk menentukan berbagai kultivar tersebut.
King: Batang dan daunnya paling raksasa (karena itulah dia disebut King Grass), daunnya berbulu kasar dan akan terasa perih bila memanen rumput ini tanpa menggunakan baju tangan panjang (percayalah, penulis sudah merasakannya). Batangnya keras. Produktivitas tinggi, menurut pengamatan kami dapat mencapai 200 – 250 ton per hektar per tahun. Pada daun muda, pangkal daunnya memiliki bercak bercak berwarna hijau muda.
Pengamatan kami, produksi per rumpun di Cijayana bisa lebih dari 7 kilogram (basah) per panen.
CIPELANG FARM PENYEDIA SAPI QURBAN 2014
CIPELANG FARM PENYEDIA SAPI QURBAN 2014
Pustaka:
http://www.hear.org/pier/species/pennisetum_purpureum.htm
http://aquat1.ifas.ufl.edu/penpur.html
http://www.fao.org/WAICENT/FAOINFO/AGRICULT/AGP/AGPC/doc/Gbase/DATA/Pf000301.htm
http://www.fao.org/ag/aga/agap/frg/afris/Data/137.HTMPROSEA, Sumber Daya Nabati Asia Tenggara buku 4, PT. Balai Pustaka, Prosea Indonesia
sumber : “Manglayang Agribusiness Cooperative, ANALISA PENANAMAN RUMPUT GAJAH DI CIJAYANA, Juni 2005 “
http://www.hear.org/pier/species/pennisetum_purpureum.htm
http://aquat1.ifas.ufl.edu/penpur.html
http://www.fao.org/WAICENT/FAOINFO/AGRICULT/AGP/AGPC/doc/Gbase/DATA/Pf000301.htm
http://www.fao.org/ag/aga/agap/frg/afris/Data/137.HTMPROSEA, Sumber Daya Nabati Asia Tenggara buku 4, PT. Balai Pustaka, Prosea Indonesia
sumber : “Manglayang Agribusiness Cooperative, ANALISA PENANAMAN RUMPUT GAJAH DI CIJAYANA, Juni 2005 “
kami punya bibit cv mott/odot/P.Purpureum cv mott type darf dan tinggi. silahkan hubungi 08563552225 teknik perkembangbiakan dapat menggunakan stek, yiel/ha mencapai 150 ton/ha dengan penanaman 10x50 cm. dapat dipanen umur 35-90 HSP. batang sangat lunak. dapat meningkatkan feed intake ternak.
BalasHapusMakasih penjelasan jenis-jenis rumput gajahnya.
BalasHapus