BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG
Republished by Sapi Qurban / Kurban 2013 Cipelang farm
1. SEJARAH SINGKAT
Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang
dijumpai pada
babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada
babak Plioceen di
India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi
potong pada
awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke
beberapa wilayah
seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.
2. SENTRA PERIKANAN
Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi
Madura banyak
terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.
Sapi jenis
Aberdeen
angus banyak terdapat di Skotlandia.
Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal
dari India dan
banyak dikembangkan di Amerika.
3. JENIS
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini
adalah sapi asli
Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi
potong itu, masing-
masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari
bentuk luarnya
(ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju
pertumbuhan).
Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi
Bali, sapi
Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain
itu juga sapi
Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari
populasi sapi potong
yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing
adalah: sapi
Bali, sapi PO, Madura dan Brahman.
Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase
karkasnya 56,9%.
Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak
bertanduk,
bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat
badan umur 1,5
tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk
dipelihara sebagai
sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu
berwarna coklat muda
atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan
jenis gelambir,
ujung ekor berwarna putih.
Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika.
Persentase
karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif
terhadap pakan
yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan)
apapun akan
dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong
ini juga lebih
kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.
4. MANFAAT
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak
hanya
menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk
kandang dan
sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih
gerobak, kotoran
sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk
organik yang
dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat
menjadi sumber
hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi
lebih gembur
dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1) Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang,
topi, jaket.
2) Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem,
tepung tulang dan
garang kerajinan
3) Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir,
hiasan dinding dan
masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.
5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang
letaknya
cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh
kendaraan.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak
minimal 10 meter dan
sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta
dekat dengan
sawah atau ladang.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal,
tergantung dari jumlah
sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan
sapi dilakukan pada
satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe
ganda
penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling
berhadapan atau
saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut
biasanya dibuat jalur
untuk jalan.
Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman)
biasanya berbentuk
tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya
sedikit. Namun, apabila
kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran
kandang harus
lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah
sapi yang lebih
banyak.
Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah
timbulnya
berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau
semen, dan mudah
dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan
jerami kering sebagai
alas kandang yang hangat.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai
harus disuci
hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin,
lysol, dan bahan-
bahan lainnya.
Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa
adalah 1,5x2 m
atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah
1,8x2 m dan untuk
anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5
m dari tanah.
Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat
C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada
dataran rendah
(100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).
Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak
lembab. Pembuatan
kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok yang
meliputi
konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.
1) Konstruksi dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang
berbentuk
kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang
dibuat padat,
lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring
kearah selokan di
sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap kering.
Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang
berasal
dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup
rapat, tetapi agak
terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air
minum yang
bersih. Air minum diberikan secara
ad libitum
artinya harus tersedia dan
tidak boleh kehabisan setiap saat.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak
minimal 10 meter
dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang.
Pembuatan
kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah
sawah/ladang.
2) Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu
jumlah sapi
yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi
jantan dewasa
adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa
adalah 1,8 x
2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.
3) Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan
minum,
yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah
atap. Tempat
pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan
tidak diinjak-
injak/tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat
permanen
berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada
permukaan lantai.
Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur
didalamnya.
Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat,
sekop, sabit,
dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut
adalah untuk
membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan
penyakit
sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.
Republished by Sapi Qurban / Kurban 2013 harga murah Cipelang farm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar